Ulasan dari artikel yang berjudul:
Peran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan Daerah Perbatasan
oleh Hasan Chabibie
Sabtu, 18 Februari 2012. Diulas oleh Endah Kristiningrum
Memang tidak bisa dipungkiri jika
daerah perbatasan yang letaknya terpencil terabaikan. Jangankan daerah
perbatasan antar Negara, daerah perbatasan antar kota saja terpinggirkan atau
disebut “daerah pinggiran”. Daerah seperti ini tidak hanya terabaikan oleh
teknologi bahkan kebutuhan pokok pun terkadang tidak terpenuhi dengan baik.
Pemerintah memang sudah memberikan
perhatian khusus dan memang seharusnya demikian dikarenakan daerah ini adalah
daerah yang rentan, dalam artian daerah ini adalah daerah yang mudah dimasuki
oleh Negara lain untuk menyelubungkan informasi, benda-benda terlarang, bahkan
penyakit melalui virus-virus,dan lain-lain. Jika TIK dapat masuk kedaerah
seperti ini dan dapat dimanfaatkan dengan baik, maka hal-hal buruk ini dapat
dihindari.
Dalam kaitannya dengan pembelajaranpun
TIK dapat dimanfaatkan oleh daerah seperti ini. Benar yang dikatakan oleh
penulis artikel diatas bahwa dengan TIK maka “dapat dimanfaatkan untuk mendistribusikan materi pelajaran, mensupport
para guru dan siswa, hingga mengendalikan metode pengajaran dan pembelajaran
jarak jauh. Pendek kata, pemanfaatan TIK untuk meningkatkan mutu pendidikan di
daerah perbatasan bisa memangkas jarak, waktu, serta biaya. Kelebihan tersebut
bisa diwujudkan sepanjang tersedianya infrastruktur yang memadai antar titik
yang terhubung (point to point connection). Hal tersebut senada dengan pendapat
Rosenberg (2001) yang menyatakan bahwa penggunaan TIK ada 5 (lima) pergeseran
dalam proses pembelajaran yaitu: dari pelatihan ke penampilan, dari ruang kelas
ke di mana dan kapan saja, dari kertas ke “on line” atau saluran, fasilitas fisik
ke fasilitas jaringan kerja, dari waktu siklus ke waktu nyata.”
Namun yang harus diperhatikan agar TIK ini bermafaat
adalah Sumber Daya Manusia yang akan memanfaatkan TIK tersebut, karena
bagaimanapun kecanggihan TIK yang ada tidak akan bermanfaat maksimal jika
penggunanya tidak tahu cara menggunakannya atau dalam bahasa gaulnya gaptek atau gagap teknologi. Ini bukan suatu hal yang memalukan
untuk diakui karena jangankan di daerah perbatasan, di kota
besarpun, bahkan orang
yang berpendidikan juga banyak yang kesulitan dalam menggunakan teknologi
karena gaptek itu. Hal ini tidak
menjadi alasan untuk akhirnya daerah perbatasan tidak menggunakannya karena
dengan pembelajaran dan pembiasaan yang rutin penggunaan TIK akan dapat
dilakukan dengan baik.
Kasus. TIK atau secara khusus teknologi
seharusnya menjadikan pekerjaan lebih mudah dilakukan dan lebih cepat dalam
penyelesaiaanya, namun dengan keterbatasan pengetahuan, teknologi justru
membuat ketidak efisienan pekerjaan yang dilakukan. Contoh Kasus: Seorang tenaga administrasi di sebuah
sekolah nasional di salah satu daerah pedalaman Papua (seorang pendatang dari
pulau Jawa), menggunakan MS office Excel untuk memasukkan nama siswa baru yang
masuk, dia tidak menggunakan sort name untuk mengurutkan nama-nama tersebut,
namun ditulis dahulu disebuah kertas kemudian baru diurutkan menurut abjad,
ketika ditanya kenapa dengan cara seperti itu, tenaga administrasi ini menjawab
memang selama dua tahun dia bekerja inilah cara yang dilakukan.
Jadi menurut saya yang pertama harus di
perhatikan adalah pengguna dari TIK tersebut (SDM). Mereka harus dibekali
dengan pengetahuan dan praktek yang cukup. Yang harus diperhatikan kedua adalah
infrastruktur yang memadai. Karena percuma jika seperangkat komputer yang
canggih dikirimkan kedaerah perbatasan dengan modem yang berkecepatan tinggi
atau apaun itu jika jaringan tidak ada maka tidak akan bisa digunakan didaerah
tersebut.
Yang pertama diperhatikan adalah apakah
didaerah tersebut sudah ada listrik, jika sudah maka dilakukan penyelidikan
lagi dengan menggunkan tenaga apakah listrik tersebut, PLTA, PLTU atau masih
dengan disel. Jika dengan Disel maka apakah ada infrastruktur atau
sarana-prasarana tambahan agar penggunaan komputer dan kawan-kawannya tidak
terganggu.
Lalu
penyelidikan selanjutnya berkenaan dengan, apakah di daerah
tersebut sudah ada layanan sambungan internet, jika tidak bagaimana cara
mengupayakannya. Lalu dari upaya yang ada mana yang lebih maksimal dapat
digunakan dalam pendidikan.
Jika ini hanya berhubungan dengan
Televisi sebagai media komunikasi, maka yang harus diperhatikan adalah apakah
pada daerah ini signal untuk stasiun televisi dapat tertangkap dengan baik, jika tidak berarti harus
menggunakan parabola, lalu dilihat juga pemasangan parabola yang aman, karena
ada daerah yang rentan terhadap petir, dsb. Jika memang tidak menggunakan
parabola maka dapat digunakan untuk menyalakan VCD atau DVD tentunya dengan
menggunakan peralatan tambahan.
Memang jika dilihat dari tadi mengapa
ulasan ini sangat memperhatikan detail pelaksanaan penggunaan TIK, karena
memang ini penting dilakukan untuk memaksimal dalam menggunakan TIK bukan bermaksud untuk menyusahkan
atau berpikir pesimis. Jikalau penggunaan TIK hanya untuk
gaya-gayaan saja, menjadi tidak masalah
apakah TIK ini menjadi maksimal atau tidak. Namun karena ini akan digunakan
untuk pembelajaran maka segala sesuatunya harus dipikirkan dengan cermat.
Disisi
lain yang harus diperhatikan dengan baik selain SDM dan
infrastruktur adalah adanya
perkembangan di dunia internet yang dikemukakan oleh penulis artikel ini maka
saya rasa dasar yang kokoh untuk setiap pemaikai harus diperhatikan. Mengapa?
Dalam artikel ini dikatakan bahwa Melalui
internet setiap orang dapat mengakses ke dunia global untuk memperoleh
informasi dalam berbagai bidang dan pada glirannya akan memberikan pengaruh
dalam keseluruhan perilakunya. Dalam kurun waktu yang amat cepat beberapa
dasawarsa terakhir telah terjadi revolusi internet di berbagai negara serta
penggunaannya dalam berbagai bidang kehidupan. Keberadaan internet pada masa
kini sudah merupakan satu kebutuhan pokok manusia modern dalam menghadapi
berbagai tantangan perkembangan global. Kondisi ini sudah tentu akan memberikan
dampak terhadap corak dan pola-pola kehidupan umat manusia secara keseluruhan. Bisa
dikatakan bahwa setiap guru/ siswa dapat mengakses ke dunia global untuk
memperoleh informasi tanpa batas. Bagi guru mungkin ini tidak terlalu
bermasalah karena kedewasaan berpikir akan menolong mereka untuk mempergunakan
dengan tepat sesuai dengan kebutuhan. Namun bagaimana dengan siswa yang
menggunakannya? Ketiadaan batasan dunia internet ini memudahkan siswa untuk
mengakses situs yang baik dan yang “tidak baik”. Untuk itu dasar yang kokoh
harus terlebih dahulu dimiliki oleh siswa.
Apakah dasar yang kokoh ini? nilai
moral dan agama. Moral dan agama memang diajarkan disekolah tapi tidak cukup
sampai disitu dalam kehidupan nyata nilai-nilai ini harus menyatu dengan
kehidupan anak, sehingga bagaimanapun buruknya sesuatu yang dapat ditemukan dan
dilihat di internet ini tidak akan terlalu mempengaruhi kehidupan anak/siswa.
Ulasan ini akan saya tutup dengan
paragraph dari artikel ini bahwa Kehadiran
TIK telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran
tradisional yang ditandai dengan interaksi tatap muka antara guru dengan siswa
baik di kelas maupun di luar kelas. Di masa-masa mendatang, arus informasi akan
makin meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global di seluruh dunia
dan menuntut siapapun untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak
mau ketinggalan zaman. Kepercayaan diri perlu ditanamkan karena penjajahan
yang terjadi beratus-ratus tahun di Indonesia mungkin membuat kurangnya percaya
diri masyarakat Indonesia, sehingga terkadang lebih menghargai segala sesuatu
yang diusung dari Negara lain. Dalam perkembangan teknologi inipun banyak
hal-hal yang diusung dari Negara lain sehingga ada nilai-nilai yang terkadang
tidak pas untuk bangsa Indonesia.
Jadi, pasti ada cara yang pas untuk
pengembangan TIK dalam pembelajaran
yang sesuai konteks dengan Negara Indonesia bahkan untuk daerah-daerah yang
ada. Terimakasih untuk artikel yang ditulis ini yang membuat saya menjadi
berpikir dan mengulasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar